Selasa, 23 Juni 2015

ANALISIS ASPEK POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN INDUSTRI
Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Hotman M. E. Sy
Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Adi Kurniawan 13112348
2. Fitriana Wulandari 13109798
3. Supriadi         13110998
4. Umi Maksumah 13111168
5. Wulan Barokah 13111268


PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARI’AH
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
JURAI SIWO METRO
TAHUN 2015 

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapt menyelesaikan makalah berjudul analisis aspek ekonomi, sosial, politik dan lingkungan industri.
Solawat serta salam tak lupa senantiasa disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, semuga kita semua menjadi umatnya yang beruntung.
Penulis tak lupa berterimakasih kepada seluruh pihak yang membantu terselesaikan makalah ini. Kepada pak Hotman selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami, kami ucapkan terimakasih. Dan teman-teman yang ikut menyumbangkan ide dalam makalah ini.

Metro. 14 April 2015 

Penulis 
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. ANALISIS ASPEK EKONOMI 3
B. ASPEK SOSIAL 8
C. ASPEK POLITIK 10
D. ASPEK LINGKUNGAN 11
E. IMPLIKASI DALAM SKB 13
F. HASIL ANALISIS 14
BAB III PENUTUP 15
A. KESIMPULAN 15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan,khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,  dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingandalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentinganuntuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalammenentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan danmenghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik untuk membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis aspek politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan industri?
2. Apa saja Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis pada Aspek politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan ekonomi?
3. Bagaimana penerapan dari analisis aspek politik, ekonomi, sosial dan lingkungan bisnis?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana menganalisis aspek politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan industri
2. Mengetahui apa saja Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis pada Aspek politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan ekonomi
3. Mengetahui bagaimana penerapan dari analisis aspek politik, ekonomi, sosial dan  lingkungan bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab sebelumnya telah kita bahas mengenai hal-hal penting yang berkaitan dengan Studi Kelayakan Bisnis. Studi ini sangatlah penting bagi kelangsungan bisnis yang kan kita kerjakan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk meminimalisir risiko yang aka dihadapi dikemudian hari serta memperbaiki dan mencari soslusi terhadap masalah yang akan dihadapi. Materi ini sudah dibahas pada bab Dasar-dasar Studi Kelaykan Bisnis.
Dalam hal ini, studi kelayakan bisnis tak hanya dilakukan dengan cara yang tidak sitematis. Hal ini pun sudah dijelaskan pada bab Desain Studi Kelayakan Bisnis. Aspek-aspek lain yang terkait dengan studi kelayakan bisnis sudah dibahas antara lain asperk pasar dan pemasaran, analisis teknik, aspek menejemn dan aspek SDM, kemudian aspek keungan.
Dalam makalah ini akan dibahas aspek-aspek yang juga tak kalah penting dari aspek yang sudah dibahas, antara lain sebagai berikut:
A. ANALISIS ASPEK EKONOMI
Kondisi makro ekonomi secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Data ekonomi makro dapat dijadikan sebagai indicator ekonomis yang dapat diolah dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang penting dalam studi kelayakan bisnis, misalnya : Produk domestic bruto (PDB), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerinah, pengelaran pembangunan, perdaganan luar negeri, dan neraa pembayaran .
Analisa aspek ekonomi (economic analysis) suatu proyek bisnis tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi ole semua pihak dalam perekonomian.  Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dri berbagai sisi, seperti yang di sajikan berikut ini  :
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar;
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing. Juga, pengguanaan tenaga mesin perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar.
b. Menggunaan sumberdaya local
Sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan baku lokal jika dimanfaatkan (dengan catatan kualitas cukuo layak sesuai standar) untuk proses produksi, jelas akan meningkatkan perekonomian di daerah tersebut karena sumber daya lokal ini dapat dijadikan usaha bagi masyarakat.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa
Pengguanaan bahan baku yang diambi dari produk lokal berarti mngurangi penggunaan barang impor. Sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menhemat devisa negara apalagi jika kendungannya dapat terus ditingkatkan jika perlu sampai 100 persen. Jika produk yang dihasilkan sebagaian atau bahkan seluruhnya untuk pasar ekspor, maka bisnis ini akan menghasilkan devisa. 
d. Menumbuhkan industri lain
Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri pendukung lainnya seperti industri bahan baku maupun industri sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi didaerah tersebut.
e. Turut menyediakan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan
Produk yang dihasilkan tersebut dapan memnuhi kebutuhan negara sehingga jika mencukupi tidaklah perlu melekukan inpor yang sudah tentu akan menguras devisa. Oleh karena itu, usaha sejenis perlu dikembangkan aga kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan agar tidak terjadi monopoli.
f. Menambah pendapatan nasional
Dengan bertubuhnya bisnis, dengan ditandai dengan jumlah produksi barang yang meningkat baahkan kegiatan ekspor pun meningkat, maka bisnis ini akan menambah pendapatan nasional.
Semua proyek bisnis yang di rencanakan yang mengacu pada butir-butir di atas mengimplikasikan bahwa proyek tersebut sejalan dengan pembangunan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Proyek bisnis yang direncanakan harus mempunyai nilai tambah. Nilai tambai ini setidaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebit agar lebih mudah, dapat diasumsikan bahwa bisnis berprouksi dengan kapasitas normal. Setelah nilai tambah diketahuI besarnya nilai ini selanjutnya dapat didistribusikan.
Contoh :
Penerimaan Penjualan (100%) Rp 500.000.000
Biaya-biaya (40%) Rp 200.000.000
Nilai tambah kotor (60%) RP 300.000.000
Biaya depresisi & amortasi (10%) Rp 50.000.000
Nilai tambah bersih (50%) Rp 250.000.000

Dari perhitungan diatas, nilai tambah bersih adalah Rp 250.000.000. Nilai ini selanjutnya akan didistribusikan kepada pihak tertentu dengan nilai presentase tertentu pula. Misalnya :
Pihak yang menerima nilai tambah Persentase Nilai
- pajak-pajak bagi pemerinatahan 15% Rp 37.500.000
- gaji dan upah pegawai 35% Rp 87.500.000
- deviden bagi pemegang saham 30% Rp 75.000.000
- kreditor/bank 20% Rp 50.000.000
Jumlah 100% Rp 250.000.000

Dengan adanya nilai tambah, maka bisnis yang dijalankan perusahaan meningkatkan kesejahteraan berbagai pihak.
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja
Penilaian dari sisi ini adalah bahwa proyek bisnis mampu meningkatkan kesempatan kerja .

4. Hambatan di Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi tidak selamanya akan mengalami kelancaran, tentu ada hambatan yang akan dihadapi antara lain sebagai berikut :
a. Iklim tropis, menyebabkan terjadi lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia dan membuat sektor pertanuan kurang menguntungkan,
b. Produktivitas rendah, hal ini disebabkan karena kualitas manusia dan sumber alam yang relative kurang menguntungkan,
c. Capital sedikit, hal ini disebabkan karena rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat pada rendahnya endapatan Negara, sehingga tanbungan sebagai sumber capital juga rendah,
d. Nilai perdagangan diluar negeri yang rendah, hal ini disebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah, dan dalam jangka panjang akan menimbulkan kerugian,
e. Besarnya pengangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dan kota tidak mampu menampung lonjakan minat tenaga kerja yang terjadi,
f. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan,
g. Tekanan pertumbuhan penduduk yang berat,
h. Penggunaan tanah yang berproduktivitas yang rendah, hal ini disebabkan karena sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama, disamping itu juga kualitas alat produksi, pupuk, teknik pengolahan masih relatif rendah,
i. Kendala lainnya seperti ketidak sempuranaan pasar, kewirasawastaan, prioritas dalam pembangunan ekonomi dan lainnya.
5. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri menghasilkan devisa bagi Negara . Salah satu benuk dukungan ialah proteksi terhadapat perdagangan. Instrumen kebijakan proteksi dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan
1) Kebijakan perdangan luar negeri terbagi menjadi dua instrument, yaitu instrumen tariff yang terdiri atas pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi ekspir serta instrument non-tarif terbagi atas  dua pembatasan kualitatif berupa syarat-syarat kesehatan, kualitas lingkungan, dan karantina.
2) Kebijakan perdangan dalam terbagi atas pajak penjualan, retribusi, dan kewajiwan pembayaran lainnya, pengaturan distribusi barang dan pengaturan (stabilisasi) harga
3) Kebijakan produks, terdiri atas subsidi/pajak langsung bagi produsen, perlindungan harga produksi dan sarana produksi, pengaturan penggunaan sarana profuksi.
b. Kebijakan tidak lansung
Kebijakan ekonimi makro, terdiri dari pengaturan suku bunga, alokasi kredit perbankan, dan lainnya.

B. ASPEK SOSIAL
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan hendaknya memperhatikan keseimabangan sosial karena perushaan hidup bersama dengan komponen-komponen lainnya yang berada dalam suatu tatanan kehidupan yang pluralis dan kompleks, sehingga perusahaan mempunyai tanggung jawab social sebagai berikut :
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanaakan bermacam-macam kegiatan dalamwaktu yang bersamaan. Misalnya perusahaaan manufaktur,selain membeli bahanbaku, mengolah menjadi barang jadi, hingga mendistribusikan kepada masyarakat, perusahaan juga melakukan kegiatan seperti, penelitian, penyediaan lapangan kerja, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan lainnya.
2. Perusahaan kondisi sosial yang kompleks, sehingga menyebabkan perubahan keseimbangan dalam system sosial yang kompleks dalam perusahaan.
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic
Masyarakat yang pluralistic adalah sebuah kehidupan bergbagai kelompok yang memengaruhi kehidupan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi, atau politik. Perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang baik serta kesejahteraan umum.

Berkaitan dengan hal diatas hendaknya bisnis yang dijalankan memiliki manfaat sosial yang akan dan bisa diterima oleh masyarakat seperti :
1. Membuka lapangan kerja baru
Dengan dibukanya proyek bisnis akan mengairahkan masyarakat untuk turut serta membuka lapangan kerja baru. Misalnya denag berdirinya sebuah Mal disuatu daerah tertentu, maka akan bermunculan banyak usaha sampingan yang dilakukan masyarakat seperti menjual bakso, buah-buah-buahan, perparkiran, dan sebagainya.
2. Melaksanakan alih teknologi
Masyarakat di sekitar proyek dapat mempelajari teknologi yang digunakan dalam proyek tersebut, sehingga masyarakat dapat memperoleh pengetahuan baru yagn dapat digunakan untuk membuka usaha yang sejenis. Misalnya pembukaanusaha peternakan dengan mengguanakan metode modern dengan memperkerjakan masyarakat sekitar, sehingga mereka memperoleh pengetahuan baru terkait metode pengelolaan peternakan tersebut.
3. Meningkatkan mutu hidup
Keberadaan proyek bisnis nantinya diharapkan mampu memberikan nilai tambah terutama dari sisi ekonomi yang dapat meningkatkan mutu hidup terutama bagi warga sekitar proyek.
4. Pengatuh positif (fisik dan psikis)
Keberadaan proyek bisnis yang dibangaun dapat memebriksn pengaruh positif baik secara fisik atau psikis. Misalnya, adanya perbaikan sarana jalan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana beribadah, dan lain-lain.

C. ASPEK POLITIK
Dalam menganalisis kelayakan bisnis, hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untik memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat mengangu sehingga kajiannya menjadi layak. Didalam bisnis, terdapat istilah Good News yang dimaknai sebagai adanya berita yang dapat mempengaruhi dalam pelaku pasar tentang berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi , yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi.  Jadi good news diharapkan oleh pasar karena dampak menguntungkan dunia investasi.
Disisi lain yang berlawanan yaitu Bad News  yang di maknai sebagai berita yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi yang mendatangkan kerugian bagi dunia investasi . Praktek penyelewengan dan penyalah gunaan kekuasaan yang dilakukan oleh oknum pemerintahan dalam menjalankan tugasnya dapat mempengaruhi pasar dan bisa disebut sebagai bad news, karena mengancam keamanan modal dan usaha mereka.
Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh kepada dunia bisnis.
D. ASPEK LINGKUNGAN
1. Pengertian 
Lingkungan bisnis merupakan suatu factor eksternal dari suatu ruang lingkup unit usaha, dimana factor ekstern tersebut mempunyai pengaruh terhadap kehidupan, pengelolaan dan survival dari suatu bisnis. Dalam menyusun suatu studi kelayakan bisnis, sebagai suatu tolak ukur untuk melakukan analisis, diperlukan informase lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar memberikan suatu peluang sekaligus ancaman yang berdampak pada rencana bisnis, selain itu juga untuk mengetahui apa saja yang dapat disinambungkan oleh sebuah proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan.
Dampak yang mungkin ditimbulkan dengan adanya setiap bisnis yang dijalankan dapat berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak tersebut akan dapat dirasakan oleh pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarakat luas, terutama masyarakat disekitar lokasi proyeksi bisnis.
Islam menganjurkan setiap kebaikan yang kita lakukan termasuk proyek bisnis yang kita jalankan dapat memberika\












n manfaat bagi orang lain atau masyarakat . Seperti dalam firman-Nya :
“ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Q.S. at-Taubah:71)
Begitulah seharusnya bisnis yang kita jalankan dapat mendatangkan manfaat bagi manusia dan tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan di sekitarnya bahkan kita ikut melakukan perbaikan-perbaikan hidup masyarakat di sekitar lokasi proyek bisnis yang kita jalankan . Rasulullah bersabda :
“Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih hingga di tempat yang bersih, dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya). “(H.R. Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazaar)”.
2. Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Terhadap tanah
b. Terhadap air
c. Terhadap udara
d. Terhadap kesehatan manusia
3. Berdasarkan sifatnya dampak lingkungan dapat diklasifikasi menjadi dua isu pokok yakni:
a. Dampak lingkungan yang dapat dikuantitatifkan atau diukur dinyatakan dalam angka, yakni dampak yang terkait dengan kerusakan lingkungan akibat pengaruh fisik, misalnya pencemaran udara diukur dengan standar ppm, keasaman limbah diukur dengan pH, kebisingan diukur dengan satuan dB dan sebagainya.
b. Dampak lingkungan yang bersifat kualitatif, yakni dampak yang sulit dinyatakan dengan angka. Dampak ini berkaitan dengan aspek sosial budaya, misalnya sikap masyarakat terhadap pembangunan yang akan direncanakan, keresahan atau ketidaknyamanan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.
4. Tujuan analisis aspek lingkungan bisnis
Analisis pada aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional;
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri;
c. Menganalisis lingkungan ekonomi;
d. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan;
e. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnisterhadap lingkungan.
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora, fauna yang ada disekitar usaha secara keseluruhan.

E. IMPLIKASI DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Hasil studi aspek ekonomi, sosial, politik, hendaknya memberikan informasi perihal :
1. Bagaimana kondisi secara ekonomi serta peran pemerintah dapat menunjang rencana bisnis, selain bagaimana peran bisnis diimplementasikan dapat sedikit banyak mendukung pemerintah untu mamajukan ekonomi masyarkat. Aspek ekonomi yang dikaji diantaranya mencakup : rencana pembangunan, distribusi nilai tambah, nilai investasi per tenaga kerja, keuntungan ekonomi nasional, hambatan-hambatan di bidang ekonomi, dan dukungan pemerintah.
2. Bagaimana kondisi sosial akan aling mmpengaruhi rencana bisnis, misalnya informasi mengenai: perusahan sebagai lembaga sosial, perubahan kondisi sosial yang kkompleks, dan peran perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik.
3. Bagaimana aspek politik berpengaruh pada rencana bisnis.
4. Bagaimana dampak terhadap lingkungan akibat dari adanya usaha yang akan dijalankan, baik dampak kepada lingkungan dan juga masyarakat sekitar.
F. HASIL ANALISIS
Hasil analisis terhadap elemen-elemen di atas nanti akan berupa suatu pernyataan yang mendukung apakah encana bisnis dianggap layak atau tidak layak. Jika, dari aspek lingkungan ini merekomendasikan agar rencana bisnis diterukan, maka studi studi akan dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika sebaliknya, rencana bisnis dinyatakan tidak layak, dapat dilakukan kajian-kajian yang lebih realistis dan positif sehingga kajian manjadi layak. Apabila memang suit untuk layak, maka rencana bisnis ini diakhiri saja.
BAB III
PENITUP

A. KESIMPULAN
Dalam studi kelayakan bisnis, perlu memperhatikan adanya aspek-aspek yang penting seperti aspek sosial, ekonomi, politik dan lingkungan industri.
Dalam aspek sosial mencakup hal Perusahaan sebagai lembaga social, perusahaan kondisi sosial yang kompleks, perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic. Selain itu ada aaspek ekonomi yang ditinjau dari berbagai sisi seperti sisi nilai investasi per tenaga kerja, sisi distribusi nilai tambah, sisi rencana pembangunan nasional. Aspek politik yang mempengaruhi kelayakan usaha dan yang terakhir lingkungn industri yang mempertimbangkan dampak yang akan terjadi jika usaha ini dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Agus. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: UIN Maliki Malang. 
Umar, Husein. 2003.  Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir. 2014. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

0 komentar :

Posting Komentar