Jumat, 31 Juli 2015

Penjelasan: Dalam alur pembiayaan mudharabah, pada tahap 1, antara shahibul mal dan mudharib melakukan akad mudharabah dengan kesepakatan shahibul mal yang menyediakan dana dan mudharib yang mengelola dana. Kemudian pada tahap 2, mudharib memulai sebuah proyek dengan modal dari shahibul mal. Ketika proyek itu sedah dapat hasil seperti pada tahap 3, maka hasil tersebut dibagi pada tahap 4a dan tahap 4b. Pada tahap 4a, shahibul mala akan mendapatkan uang modal awal dan sisa hasil usaha dengan persentasi 40%. Sedangkan pada tahap 4b, mudharib akan mendapatkan sisa hasil usaha dengan persentasi 60%. Persentasi mudharib lebih besar daripada shahibul mal dikarenakan kontribusi yang diberikan oleh mudharib tidak hanya waktu dan tenaga, namun risiko kerugian dan kehati-hatian pun ada di tangan mudharib, sedangkan shahibul mal hanya member modal, dan jika terjadi kerugian shahibul mal menanggung seluruh kerugian ketika kerugian itu tanpa kelalaian nasabah.
Lahir dihari Sabtu, 10 Desember 1994. Untuk jam pastinya kurang tahu sih, yang jelas dihari itu aku resmi jadi manusia yang baru lahir. Menghirup udara bumi yang baru bagiku diwaktu itu. Aku cerita kayak gini bukan berarti aku inget gimana pertama kali aku hadir di bumi ya, hehe. Hanya mengibaratkan bagaimana kemungkinan yang drasKn bayi yang baru lahir. Aku lahir sebagai manusia berjenis perempuan. Nama-nama yang indah bagi perempuan pun direkomendasikan untukku. Inget mamak cerita waktu aku lahir, bapak itu nyiapin banyak nama. Ada Fatonah, Wulan Barokah dan masih banyak lagi, lupa siapa aja. Katanya mamak, namanya itu kayak orang zaman dulu semua, dan yang paling mending ya Cuma Wulan Barokah. Jadi deh namaku Wulan Barokah. Bukan berarti aku lahir dibulan Ramadhan ya, maksudnya itu lahirnya aku di dunia pada bulan itu menjadi bulan yang berkah bagi mereka. Waah, so sweet kan?? Wulan Barokah itu nama terindah yang dikasih orang tuaku. Artinya pun bagus, “bulan yang penuh berkah”. Tapi apa sih salahnya Barokah? Seolah-olah jadi bahan ejekan. Sampe-sampe aku jengkel sendiri sama namaku. Waktu kecil, aku ngucapin namaku sendiri aja nggak suka. Dan aku sensitive banget kalo ada yang manggil namaku BAROKAH. Entah kenapa kok bawaanya jengkel banget, padahal ya itu bagian dari namaku. Waktu SMA nama Wulan itu pasaran. Kadang kalo ada yang manggil nama Wulan aku suka nengok, tapi gataunya bukan aku yang dipanggil. Giliran emang aku yang dipanggil aku malah nggak nengok-nengok. Akhirnya aku mikir-mikir gmana caranya biar nggak ketuker-tuker namanya. Akhirnya nama ku singkat jadi WB. Yah, namanya juga masih alay, jadi nama itu ku tambah WB DOANK. Hahaha, kalo diinget-inget kok malu-maluin banget yaa. Terus sekarang udah ngerasa kalo umur dah nggak lagi tua singkatan itu berubah jadi simple banget, dari WB DOANK jadi Webe.